Akhlak Mulia:
Kunci Hidup Bahagia Menurut Islam
fragmenilmiah.com - Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia, dan kesuksesan dakwah beliau tak lepas dari budi pekerti yang luhur.
Al-Qur’an bahkan menyebut beliau sebagai teladan terbaik bagi umat manusia. Lalu, apa itu akhlak mulia, bagaimana cara membentuknya, dan mengapa ini penting? Yuk, kita jelajahi berdasarkan Al-Qur’an, Hadis, dan pandangan ulama!
Apa Itu Akhlak Mulia?
Menurut Al-Ghazali, akhlak mulia adalah menghindari sifat tercela yang dilarang Islam, membiasakan perbuatan baik, dan mencintainya.
Sementara Quraish Shihab menegaskan bahwa akhlak mulia harus berpatokan pada ketentuan Allah dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Akhlak mulia adalah perilaku yang selaras dengan ajaran Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang, yang dicontohkan Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR. Malik)
Rasulullah SAW adalah teladan sempurna: beliau menunaikan amanah, memimpin tanpa pilih kasih, dan mengajak umat kepada tauhid.
Faktor Pembentuk Akhlak Mulia
Apa saja yang membentuk akhlak mulia? Penelitian menunjukkan lima faktor utama:
1. Insting (Naluri)
Manusia terlahir dengan naluri bawaan, seperti hasrat terhadap kebaikan atau keburukan. Al-Qur’an menyebutkan naluri ini, seperti keinginan terhadap harta dan keluarga (QS. Ali Imran: 14). Naluri ini mendorong perilaku, yang bisa diarahkan ke akhlak mulia melalui pendidikan.
2. Adat atau Kebiasaan
Kebiasaan adalah tindakan berulang yang menjadi bagian dari karakter. Dengan membiasakan perbuatan baik, seperti sholat atau sedekah, seseorang bisa membentuk akhlak mulia.
3. Keturunan (Wirotsah)
Keturunan memengaruhi sifat bawaan seperti bakat atau kecenderungan. Meski tidak mutlak, sifat orang tua sering tercermin pada anak, baik akhlak terpuji (mahmudah) maupun tercela (mazmumah).
BACA JUGA: 7 Tokoh Filsafat Alam atau Pra-Socratic, Serta Penjelasan Gnoti Seauton dan Maieutica-technic
4. Lingkungan
Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat memengaruhi akhlak. Hadis menyatakan, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanya yang membentuknya...” (HR. Bukhari). Lingkungan baik mendorong akhlak mulia, sementara lingkungan buruk sebaliknya.
5. Al-Qiyam (Nilai Islam)
Nilai-nilai Islam dari Al-Qur’an dan Hadis adalah pedoman utama. Dengan mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai ini, akhlak mulia akan terbentuk dalam kepribadian seseorang.
Metode Membina Akhlak Mulia
Islam menempatkan pembinaan jiwa di atas fisik, karena jiwa yang baik melahirkan perbuatan baik. Menurut Al-Ghazali, rukun Islam mengandung metode pembinaan akhlak:
Syahadat: Mengakui Allah dan Rasul-Nya menanamkan kepatuhan pada aturan-Nya, membentuk akhlak mulia.
Sholat: Sholat lima waktu mengajarkan ketawadhuan dan kedisiplinan. Hadis Qudsi menyebutkan sholat mendorong kasih sayang pada yang lemah (HR. Al-Bazaar).
Zakat: Membersihkan sifat kikir dan egois, menumbuhkan empati.
Puasa: Melatih pengendalian diri dari perbuatan tercela.
Haji: Mengajarkan kesabaran, pengorbanan, dan keikhlasan.
Cara lain membina akhlak meliputi:
Pembiasaan sejak kecil secara konsisten.
Keteladanan, seperti meniru akhlak Rasulullah SAW.
Menuntut ilmu agama untuk memahami nilai-nilai Islam.
Manfaat Akhlak Mulia
Akhlak mulia membawa manfaat besar bagi individu dan masyarakat:
Menyempurnakan agama seseorang.
Mempermudah perhitungan amal di akhirat.
Menghilangkan kesulitan hidup.
Menjamin keselamatan di dunia dan akhirat.
“Selama umat itu akhlaknya baik, ia akan tetap eksis, dan jika akhlaknya sirna, maka ia pun akan binasa.” (Syair Syauki Bey)
Kesimpulan
Akhlak mulia adalah cerminan hidup sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Dipengaruhi oleh naluri, kebiasaan, keturunan, lingkungan, dan nilai Islam, akhlak mulia dapat dibina melalui rukun Islam, pembiasaan, dan keteladanan.
Dengan akhlak mulia, hidup menjadi lebih bermakna, harmonis, dan penuh keberkahan.
Ingin tahu lebih banyak tentang akhlak Islami atau cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Tulis di kolom komentar atau cek artikel lain di Fragmen Ilmiah!